Friday, May 31, 2013

Bilangan Digital

Hanya ada 4 tipe bilangan yang dikenal dalam dunia digital yaitu bilangan biner, oktal, desimal, dan heksadesimal. Dimana setiap bilangan mempunyai karakteristik dan jumlah yang berbeda - beda. Bilangan biner terdiri atas 2 bilangan (0 dan 1), bilangan oktal terdiri atas 8 bilangan (0 sampai 7), bilangan desimal (0 sampai 9), dan bilangan heksadesimal terdiri atas 16 bilangan (0 sampai E). Khusus untuk bilangan heksadesimal, bilangan 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 diganti dengan Huruf A, B, C, D, E, dan F.

Basic Description

1. Bilangan Biner
Bilangan yang berbasis 2, karena hanya mengenal dua bilangan saja yaitu 0 dan 1. Dilambangkan dengan (2).

2. Bilangan Oktal
Bilangan yang berbasis 8, hanya mengenal 8 bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Dilambangkan dengan (8).

3. Bilangan Desimal
Bilangan yang berbasis 10, hanya mengenal 10 bilangan , yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Dilambangkan dengan (10).

4. Bilangan Heksadesimal
Bilangan yang berbasis 16, hanya mengenal 16 bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Dilambangkan dengan (16).

a. Mengkonversikan Bilangan Biner ke Oktal

Caranya :

Bilangan biner dikelompokan 3 digit dari sebelah kanan ke sebelah kiri, kemudian masing - masing kelompok dirubah ke dalam bentuk oktal.

Contoh :

Bilangan Digital


b. Mengkonversikan Bilangan Biner ke Desimal

Caranya : 
Masing - masing digit biner dikali dengan 2 pangkat n-1. n adalah posisi bilangan tersebut dari kanan atau n adalah bobot dari setiap bilangan seperti 
2 pangkat 0 = 1 
2 pangkat 1 = 2 
2 pangkat 2 = 4
2 pangkat 3 = 8
2 pangkat 4 = 16
2 pangkat 5 = 32
sampai seterusnya......

Contoh :

Bilangan Digital


Terakhir jumlahkan semua hasil kali antara bilangan biner dengan bobotnya, sehingga diperoleh hasil konversi dari bilangan biner ke desimal yaitu 47 seperti dibawah ini :  
( 1 + 2 + 4 + 8 + 0 + 32 ) = 47

c. Mengkonversikan Bilangan Biner ke Heksadesimal

Caranya :
Digit biner dikelompokan empat - empat digit, masing - masing kelompok dirubah ke heksadesimal.

Contoh : 

Bilangan Digital

d. Mengkonversikan Bilangan Oktal ke Biner  

Caranya :
Masing - masing digit oktal dirubah ke dalam 3 digit biner. cara ke 2 digit oktal dibagi 2 untuk mendapatkan hasil bagi dan sisa bagi.  Hasil bagi dibagi 2 lagi untuk mendapatkan hasil bagi dan sisa bagi berikutnya, begitu seterusnya sampai dengan hasil bagi sama dengan 1. Namun pada contoh kali ini saya hanya akan menjelaskan cara yang pertama karena lebih gampang dan cepat.

Contoh :

Bilangan Digital

Penjelasan : 
* Setiap digit bilangan biner yang sudah dikelompokan menjadi 3 digit diatas diberi bobot / pangkat, yang mana bobotnya dimulai dari 2 pangkat 0, 2 pangkat 1, sampai 2 pangkat 2 dan pada 3 kelompok bilangan biner berikutnya dimulai kembali dari bobot 2 pangkat 0 sampai dengan 2 pangkat 3, begitu sampai seterusnya....
* Pemberian pangkat dimulai dari bilangan sebelah kanan.

e. Mengkonversikan Bilangan Oktal ke Desimal

Caranya : 
Masing - masing digit oktal dikalikan dengan  8 pangkat n - 1. Namun disini saya hanya akan mencontohkan cara cepatnya.

Contoh :

Bilangan Digital


Langkah terakhir jumlahkan semua hasil kali tersebut sehingga menghasilkan bilangan desimal ( 1 + 0 + 4 + 0 + 16 + 0 + 0 +128 + 256 ) = 405.

f. Mengkonversikan Bilangan Oktal ke Heksadesimal

Caranya : 
Digit oktal dirubah kedalam bentuk biner, kemudian dari biner baru dirubah kedalam bentuk heksadesimal.

Contoh :

5421(8)  = B11 (16)

Langkah Pertama rubah bilangan oktal ke 3 digit biner seperti cara yang telah diberikan diatas : 
5 = 101
4 = 100
2 = 010
1 = 001

Langkah kedua gabungkan kesemua digit biner diatas, kemudian bagi menjadi 4 digit, dan jangan lupa untuk memberikan bobot pada tiap bilangan biner tersebut. berikut gambaranya :

Bilangan Digital

Note : 

* Setiap bilangan biner yang akan dirubah ke bentuk oktal harus dikelompokan tiga - tiga digit
* Setiap bilangan biner yang akan dirubah ke bentuk heksadesimal harus dikelompokan empat - empat digit.

g. Mengkonversikan Bilangan Desimal ke Biner

Caranya : 
Bilangan desimal dibagi 2. atau menggunakan perhitungan bobot

Contoh : 
- 538 (10) = 1000011010 (2)

Bilangan Digital

Dari bobot diatas tentukan bobot mana saja yang harus di set satu agar hasil kali dan penjumlahanya menjadi 538. Pada contoh diatas bobot bilangan yang di set satu adalah 512, 16, 8, dan 2. Jika bilangan tersebut ditambahkan maka hasilnya akan menjadi 538.

Note :
* Jika nilai bilangan desimalnya lebih besar dari 538 ( misal : 1024 ) maka nilai bobot berikutnya yaitu dua kali lipat dari nilai bobot sebelumnya 
Contoh : 512 maka nilai bobot berikunya yaitu 1024, 2048, dan seterusnya....
* Banyaknya digit biner tergantung dari besarnya nilai bilangan desimal. Jika nilai desimalnya besar maka akan semakin panjang digit biner yang akan dihasilkan dari proses konversi bilangan tersebut.

h. Mengkonversikan Bilangan Desimal ke Oktal

Caranya :
Bilangan desimal dibagi 8 untuk mendapatkan hasil bagi dan sisa bagi. begitu seterusnya sampai hasil bagi sama dengan 0 - 7.

Contoh :

- 978 (10) = 1722 (8)

Langkah pertama konversikan bilangan desimal tersebut kedalam bentuk biner, kurang lebih seperti dibawah ini :

Bilangan Digital

 Dari data diatas silahkan diuji dengan cara mengalikan antara bilangan biner dengan bobotnya, lalu t  
ambahkan semua hasil kali tersebut sehingga menghasilkan bilangan 978. 

i. Mengkonversikan Bilangan Desimal ke Heksadesimal

Caranya :
Bilangan desimal dibagi 16 untuk mendapatkan hasil bagi dan sisa bagi. begitu seterusnya sampai hasil bagi sam dengan bilangan antara 0 - 15.

Contoh : 
1382 (10) = 566 (16)

                 
Bilangan Digital


 Lakukan pengalian antara bilangan biner dan bobotnya, lalu tambahkan semua hasil kali tersebut sehingga menghasilkan bilangan 1382.

j. Mengkonversikan Bilangan Heksadesimal ke Biner

Caranya :
1 digit heksadesimal dirubah menjadi 4 digit biner.

Contoh :
- A 3 C (16)= 101000111100 (2)

Konversikan setiap bilangan heksa menjadi 4 digit bilangan biner, seperti dibwah ini :

        
Bilangan Digital



Dari data diatas kalikan antara bilangan biner dengan bobotnya, dan kemudian jumlahkan semua hasil kali tersebut.

k. Mengkonversikan Bilangan Heksadesimal ke Oktal

Caranya : 
Dirubah ke dalam bentuk biner kemudian dari biner baru dijadikan ke bentuk oktal.

Contoh :
- D38 (16) = 6470 (8)

Bilangan Digital


Dari data diatas kalikan antara bilangan biner dengan bobotnya, dan kemudian jumlahkan semua hasil kali tersebut sehingga menghasilkan 6470.

l. Mengkonversikan Bilangan Heksadesimal ke Desimal

Caranya :
Masing - masing digit heksa dikali dengan 16 pangkat n - 1. dimana n = posisi bilangan tersebut dari kanan.

Contoh :
- F3B1 (16) = 62385 (10)

F = 1111
3 = 0011
B = 1011
1 = 0001

Gabungkan semua biner tersebut sehingga menjadi seperti dibawah ini :

Bilangan Digital


Jumlahkan semua bobot bit  yang bernilai 1, sehingga jumlahnya 62385














Baca selengkapnya

Thursday, May 30, 2013

TCP/IP Internet Protocol Version 4

Penjelasan Mengenai IP Address

Jenis IP-Address dalam pemakaian pada jaringan Internet terbagi atas :

a. IP-Address Public, yaitu IP-Address yang nilainya telah ditetapkan kepada setiap pengguna oleh ARPANet
b. IP-Address Local, yaitu IP-Address yang nilainya ditentukan oleh lokal jaringan dan IP-Address ini tidak terkoneksi dengan jaringan Internet secara langsung.
Internet Protocol Address (IpA) Versi 4 (IPV4)
Setiap Host harus mempunyai Internet Protocol (IP) Address sebagai identifikasi yang
terdiri dari atas 32 bit dengan nilai :
00000000.0000000.0000000.00000000 s/d 11111111.11111111.1111111.1111111
dengan nilai desimal 0.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255
Dalam address ini selain diketahui nomor ID dari Host, juga harus dijelaskan, di jaringan mana Host tersebut berada. Dengan demikian selain Host-ID diperlukan juga ID nomor jaringan (Network-ID)
Definisi IP-Address : <Network-ID, Host-ID>
Sebagai contoh dibuat 3 jaringan sebagai berikut :
Jaringan 1 dengan 4 Host :
Host A: <1, 1>
Host B: <1, 2>
Host C: <1, 3>
Host D: <1, 4>
Jaringan 2 dengan 2 Host :
Host E: <2, 1>
Host F: <2, 2>
Jaringa 3 dengan 3 Host :
Host G: <1, 1>
Host H: <3, 2>
Host I : <3, 3>
Limitasi dari IP-Address telah ditentukan yaitu 32 bit yang dibagi dalam 4 octet, sehingga 4 octet ini dikelompokan atas Network-ID dan Host-ID. Pembagian 32 bit ini membentuk 3 tiga Kelas besar utama, yang dibagi menjadi 4 buah desimal dengan masing-masing mempunyai nilai 0 s/d
255 dengan notasi sebagai berikut :
xxx.xxx.xxx.xxx (xxx = 0 s/d 255)
Selanjutnya address ini dibagi menjadi nnn = 0, …, 255 sebagai Network-ID dan hhh = 0, …,
255 sebagai Host-ID.
Kelas A : nnn.hhh.hhh.hhh dengan struktur 0xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx (x dapat bernilai 0 atau 1)
nnn adalah Network-ID yang bernilai antara 1 sampai dengan 127 dan hhh adalah Host- ID yang bernilai antara 0 sampai dengan 255.

Kelas B : nnn.NNN.hhh.hhh dengan struktur 10xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx (x dapat bernilai 0 atau 1)
nnn adalah Network-ID yang bernilai antara 128 sampai dengan 191, NNN juga merupakan Network-ID yang bernilai antara 0 sampai dengan 255 dan hhh adalah Host-ID yang bernilai antara 0 sampai dengan 255.
Kelas C : nnn.NNN.NNN.hhh dengan struktur 11xxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx (x dapat bernilai 0 atau 1)
nnn adalah Network-ID yang bernilai antara 192 sampai dengan 255, NNN juga merupakan Network-ID yang bernilai antara 0 sampai dengan 255 dan hhh adalah Host-ID yang bernilai antara 0 sampai dengan 255. Dalam pemakaian, untuk nilai nnn dibatasi oleh kelas D (244), E (252) dan F (254)
Kapan suatu jaringan memakai kelas A, B, atau C tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada. Tetapi untuk pemakai Internet seluruh dunia, IP-Address ini sudah ditetapkan oleh Amerika (ARPANet) dan untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP yang tidak terhubung ke Internet dapat merancang IP-Address sendiri sesuai kebutuhan atau banyaknya Host yang terhubung ke dalam satu jaringan, untuk keterangan lebih banyak Network dan Host dapat dilihat dari tabel dibawah ini.



Sebagai contoh jaringan sebelumnya, dengan menggunkan IP-Address Kelas B, yaitu jaringan 1 = 131.0, jaringan 2 = 133.0, dan jaringan 140.1.
Jaringan 1 dengan 4 Host :
Host A : 131.0.0.1
Host B : 131.0.0.2
Host C : 131.0.0.3
Host D : 131.0.0.4
Jaringan 2 dengan 2 Host :
Host E : 133.0.0.1
Host F : 133.0.0.2
Jaringan 3 dengan 3 Host :
Host G : 140.0.0.1
Host H : 140.0.0.2
Host I : 140.0.0.3
Untuk merancang IP-Address dalam suatu jaringan tidak dapat hanya menggunakan sembarang saja, karena akan mengganggu Routing (perputaran) data dalam komunikasi, yang menyebabkan transmisi data antar Host akan lambat dan lama atau host tersebut tidak bisa komunikasi dengan host lain. Untuk meningkatkan transmisi yang cepat maka IP-Address di dampingi oleh address lain, yaitu :

a. Broadcast Address (BrA)

Adakalanya seorang pemakai ingin mengetahui informasi dari jaringan, tanpa mengetahui betul. Dimana informasi tersebut dapat didapat. Suatu teknik yang dinamakan broadcasting memungkinkan hal tersebut, yaitu dengan mengirim pesan (mesagge) keseluruh peserta di jaringan dan untuk Host yang mengetahui jawaban hal tersebut akan memberikan jawaban. Utilitas rwho misalnya, meberikan informasi tentang siapa yang aktif di mesinnya kepada seluruh jaringan melalui broadcast setiap 5 menit sekali. Info ini akan didengar dan dicatat oleh peserta jaringan lainnya, sehingga bila instruksi rwho dijalankan, maka segera ditampilkan tentang seluruh pemakai yang aktif dijaringan. Khusus untuk broadcast, IP menyiapkan Address
yaitu :
255.255.255.255 Bila dikirm ke address tersebut, maka paket akan dikirim keseluruh peserta di
jaringan.
125.255.255.255 Akan dikirm hanya kesemua Host yang ada di jaringan no 125.
140.3.255.255 Akan dikirim hanya ke semua Host yang ada di jaringan no 140.3 (Kelas B)
Dengan demikian angka 255 disiapkan khusus untuk broadcast dan sebaiknya tidak digunakan IP-Address biasa. Satu perkecualian diberikan pada address 127.0.0.1, yaitu address yang berfungsi sebagai Local Host. Local Host memerlukan address ini untuk melakukan Test atau disebut sebagai Loop Back Address. Semua paket yang dikirim ke address tersebut tidak akan diolah oleh Host yang lain, melainkan masuk kembali ke Host yang mengirimnya. Untuk merancang Address sendiri dalam protocol TCP/IP, broadcast address ini telah ditetapkan oleh Sistem operasi jaringan yang digunakan yang biasanya network-id sama dengan network-id pada ip-address host dan untuk host-id sama dengan host-id netmask dikurangi 1.

b. Netmask Address (NmA)

Yaitu suatu address yang berfungsi membatasi routing dalam suatu jaringan, sehingga
akan meningkatkan kecepatan transmisi data. Susunan Netmask Addres disesuaikan dengan
kelas yang telah ditetapkan dalam suatu jaringan, yaitu :
Kelas A : 255.mmm.mmm.mmm
Kelas B : 255.255.mmm.mmm
Kelas C : 255.255.255.mmm
dimana mmm berniali antara 0 sampai dengan 255.
Salah satu cara merancang menentukan IP-Address, Broadcast Address, dan Netmask
Address dalam suatu jaringan sebagai berikut :
Jika diketahui jumlah host, maka untuk mencari address adalah :
• Tentukan Kelas
• Cari Address dari Netmask
• Cari IP-Address dari setip host.
• Broadcast Address
Contoh, jika diketahui jumlah host dalam satu jaringan adalah 62 Komputer / host.
Penyelesaian :
Diket: Jumlah_host = 62
Dit :
• Kelas (juga termasuk Network-ID)
• Netmask Address (NmA)
• IP-Address (IpA)
Jawab.
- Alamat Dasar:11111111.11111111.11111111.11111111
- Jumlah host : 00000000.00000000.00000000.00111111 - (jumlah_host menjadi 63)
11111111.11111111.11111111.11000000
- Netmask Address : 255.255.255.192 (mmm = 192)
- Karena 255 ada 3 kelompok, maka kelasnya adalah C
- Tetapkan Network-ID, misalnya : 202.155.10.hhh (utk kelas C, kelompok pertama harus
bernilai antara 191 s/d 244)
- cari hhh awal = mmm – jumlah_host
= 192 – 63
= 129
- cari hhh akhir = mmm – 1
= 192 – 1
= 191

- Sehingga untuk host-id setiap host adalah anatara 129 samapai dengan 191.
Seperti : 202.155.10.129, 202.155.10.130, 202.155.10.131. ,dst sampai 202.155.10.191
Jika diketahui host-id dari netmask, maka untuk mencari address adalah :
• Tentukan Kelas
• Cari Address Broadcast Address
• Cari IP-Address dari setip host.
Contoh, jika diketahui sebuah Netmask address adalah 255.255.255.224 dan salah satu IPaddressnya
adalah 202.155.13.197
Penyelesaian :
Diket:
- Netmask Address = 255.255.255.224
- Network-Id = 202.155.13.hhh
Dit :
• Jumlah host
• setiap host-id awal dan host-id akhir.
Jawab.
- Kelas IP-Address adalah : C, karena jumlah network-id dari netmask address
255.255.255,
- Network-ID : 202.155.13.hhh
- Jumlah host untuk kelas C adalah maksimum 255
jumlah_host = 255 - mmm
Maka, jumlah_host = 255 - 224
= 31
- IP-address untuk masing masing host adalah :
Host-Id awal = mmm - jumlah host
= 224 - 31
= 193, sehingga alamat IP-Address awal adalah : 202.155.13.193
Host-Id akhir = mmm - 1
= 224 - 1
= 223, sehingga alamat IP-Address akhir adalah : 202.155.13.223







Baca selengkapnya