Monday, May 5, 2014

Jenis - jenis kata kerja dalam bahasa jepang (Pelajaran 9)

Beberapa jenis kata kerja dalam bahasa jepang - Dalam postingan tutorial belajar bahasa jepang kali ini kita akan bahas mengenai kata kerja dalam bahasa jepang, baik itu dari segi jenisnya, perubahanya, bentuk negatifnya, hingga tingkatan bahasanya. Kata kerja sangat erat hubunganya dengan aktivitas atau bisa diartikan sebuah aktivitas. Berdasarkan akhiranya, kata kerja bahasa jepang dibagi menjadi 4 jenis yaitu kata kerja akhiran U, kata kerja akhiran IRU, kata kerja akhiran ERU, dan kata kerja akhiran SURU. Berikut ulasan lengkapnya.


1. Kata kerja dengan akhiran U.

  • Nomu >> minum.
  • Kau >> membeli.
  • Kaku >> menulis.
  • Hataraku >> bekerja.
  • Iku >> pergi.
  • Yuku >> pergi.
  • Yomu >> membaca.
  • Asobu >> bermain.

2. Kata kerja dengan akhiran IRU.

  • Ochiru >> jatuh.
  • Miru >> melihat.
  • Kiru >> memakai.
  • Okiru >> bangun.
  • Oriru >> turun.
  • Niru >> merebus.

3. Kata kerja dengan akhiran ERU.

  • Oshieru >> mengajar.
  • Kangaeru >> memikir.
  • Shimeru >> menutup.
  • Akeru >> membuka.
  • Tazumeru >> bertanya.
  • Taberu >> makan.

4. Kata kerja dengan akhiran SURU.

Berbeda dengan 3 akhiran diatas yang tidak mempunyai arti, akhiran SURU mempunyai arti melakukan.
  • Setsume suru >> menerangkan.
  • Kitai suru >> menaruh harapan/berharap.
  • Chumon suru >> memesan.
  • Hantai suru >> melakukan perlawanan.
  • Ryoko suru >> melakukan perjalanan.
Pada penerapanya dalam kalimat, kata kerja diatas ada yang mengalami perubahan dan ada yang tetap. Perubahanya hanya terjadi pada akhiranya dengan mengganti atau menambahkan sebuah kata baru. Berikut gambaranya.

a. Perubahan bentuk  kata kerja U.
Jenis - jenis kata kerja dalam bahasa jepang (Pelajaran 9)
Tabel 1.

Jenis - jenis kata kerja dalam bahasa jepang (Pelajaran 9)
Tabel 2.

Dari tabel 1 diatas bisa dilihat bahwa kata kerja bentuk 1 mempunyai akhiran u, bentuk 2 berakhiran i, bentuk 3 berakiran a, dan bentuk 4 berakhiran e. Namun selain perubahan tersebut ada lagi penambahan - penambahan yang dilakukan seperti yang digambarkan tabel 2. Bentuk 2 dari asobu + masu akan menjadikan kata tersebut lebih halus/tingkat hormat. Sedangkan jika ingin menjadikan asobu bentuk negatif, cukup dengan mengambil bentuk ke 2 dari asobu lalu ditambah dengan masen, sehingga menjadi asobimasen. Dengan penambahan tersebut menjadikan asobimasen termasuk kedalam bentuk negatif tingkat hormat.

Contoh dalam kalimat :
Pan >> roti
Kohii >> kopi
  •  Watashi wa pan wo kaimasu. >> Saya membeli roti. 
  • Anata wa nani wo kaimasu ka? >> Kamu membeli apa. 
  • Anata wa kohii wo kaimasu ka? >> Apakah kamu membeli kopi? (terkadang kata anata wa tidak diucapkan)
  • Hai, kohii wo kaimasu. >> Ya, benar.
  • Nani wo nomimasuka? >> Minum apa?
  • Ocha wo nomimasu. >> Minum teh.

Partikel Wo.

Kata wo merupakah sebuah partikel atau kata bantu yang lebih sering tidak diartikan. Partikel wo diatas digunakan untuk menerangkan bahwa objek (orang/benda) di depannya adalah tujuan dari kata kerja yang berada dibelakangnya. Dalam bahasa jepang, suatu kata dikatakan terletak didepan jika kata tersebut berada dibagian sebelah kiri dari kata lainnya. Dan dikatakan terletak dibagian belakang jika kata tersebut berada dibagian sebelah kanan dari kata lainnya. Misalnya "ano hito". ano terletak didepan karena berada dibagian kiri dari kata hito dan kata hito terletak dibelakang karena berada dibagian kanan dari kata ano.

b. Perubahan bentuk  kata kerja IRU.

Jenis - jenis kata kerja dalam bahasa jepang (Pelajaran 9)

c. Perubahan bentuk  kata kerja ERU.

Jenis - jenis kata kerja dalam bahasa jepang (Pelajaran 9)

d. Perubahan bentuk  kata kerja SURU.

Jenis - jenis kata kerja dalam bahasa jepang (Pelajaran 9)

Untuk penambahan kata masu ataupun pembuatan bentuk negatif dari kata akhiran IRU, ERU, dan SURU aturannya sama dengan kata kerja akhiran U. Caranya ambil bentuk keduanya lalu tambahkan dengan masu (untuk bentuk positif) atau tambahkan dengan masen (untuk bentuk negatif). Misalnya :

  • Okiru >> bentuk 2 nya Oki + masu = Okimasu (bentuk positif tingkat hormat).
  • Okiru >> bentuk 2 nya Oki + masen = Okimasen (bentuk negatif tingkat hormat).
  • Taberu >> bentuk 2 nya Tabe + masu = Tabemasu (bentuk positif tingkat hormat).
  • Taberu >> bentuk 2 nya Tabe + masen = Tabemasen (bentuk negatif tingkat hormat).
  • Ryoko suru >> bentuk 2 nya Ryoko shi + masu = Ryoko shimasu (bentuk positif tingkat hormat).
  • Ryoko suru >> bentuk 2 nya Ryoko shi + masen = Ryoko shimasen (bentuk negatif tingkat hormat).

Bagikan

Jangan lewatkan

Jenis - jenis kata kerja dalam bahasa jepang (Pelajaran 9)
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.