Fungsi dari kata na dan no dalam bahasa jepang. OK ... masuk ke pelajaran ketujuh dari tutorial belajar bahasa jepang. Topik pembelajaran yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini yaitu penggunaan kata bantu na dan no dalam kalimat bahasa jepang. Kata na dan no merupakan sebuah kata bantu yang berfungsi sebagai penghubung atau menyatakan kepemilikan terhadap suatu objek. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Fungsi Kata "Na".
"Na" merupkan sebuah kata yang biasa digunakan untuk menghubungkan dua buah kata atau untuk memberikan keterangan sifat atau keadaan terhadap suatu objek (orang, hewan, atau barang). Kata na sering dijumpai pada kata benda jenis abstrak seperti baka (bodoh), binboo (miskin), shooziki (jujur), rikoo (pandai), kirei (cantik/indah), kenko (sehat), dll. Perhatikan contoh berikut.
- Binboo na hito. >> orang miskin.
- Kirei na onna. >> wanita yang cantik
- Kenko na kodomo. >> anak yang sehat
- Shooziki na hito. >> orang yang jujur.
- Rikoo na hito. >> orang yang pandai.
- Baka na kodomo. >> anak yang bodoh.
Namun jika ingin menerangkan suatu objek dengan menggunakan kata sifat asli seperti okii, yasui, takai, chiisai, dllnya. Maka penggunaan kata "na" tidaklah diperlukan. Kata sifat asli tersebut boleh ditempatkan langsung di depan kata benda (objek) yang diterangkan. Berikut contohnya.
- Okii uchi. >> rumah besar/rumah yang besar.
- Takai hikooki. >> pesawat yang mahal.
- Yasui terebi. >> televisi yang murah.
- Chiisai heya. >> kamar yang kecil.
Akan tetapi kata sifat asli diatas terkadang juga dikombinasikan dengan kata "na" tersebut. Syaratnya, hilangkan huruf "i" yang terakhir pada kata sifat tersebut. Perhatikan contoh berikut.
- Oki na uchi. >> rumah besar.
- Taka na hikooki. >> pesawat yang mahal.
- Yasu na terebi. >> televisi yang murah.
- Chisa na heya. >> kamar yang kecil.
2. Fungsi Kata "No".
Kata "no" selain digunakan untuk menyatakan kepemilikan, kata ini juga digunakan untuk merubah kata benda yang konkret seperti kin, gin, tetsu, ki, kami, menjadi bentuk sifat atau menjadikan kata benda yang konkret tersebut sebagai keterangan sifat dari suatu objek. Lihat contoh berikut.
- Kin no tokei. >> jam emas.
- Tetsu no fune. >> kapal besi.
- Ki no teeburu. >> meja kayu.
- Kami no hana. >> bunga kertas.
- Ano kirei onna wa rikoo desu. >> Perempuan cantik itu pandai/pintar.
- Anata no tokei wa kin desu ka? >> Apakah jam kamu emas?
- Ano kazoku wa binboo desu ka? >> Apakah keluarga itu miskin?
- Sono akai hana wa kirei desu. >> Bunga itu indah.
Dan berikut contoh kalimatnya dalam bentuk negatif.
- Ano kirei onna wa rikoo de wa arimasen. >> Perempuan cantik itu tidak pandai/pintar.
- Anata no tokei wa kin de wa arimasen. >> Jam kamu tidak emas.
- Ano kazoku wa binboo de wa arimasen. >> Keluarga itu tidak miskin.
- Sono akai hana wa kireku aarimasen. >> Bunga merah itu tidak indah.
Sekedar mengingatkan kembali. Jika dalam kalimat negatif tersebut terdapat kata - kata sifat asli yang berakhiran "i" seperti okii, chiisai, yasui, takai, akai, shiroi, dan lainya. Maka gunakan aturan berikut.
- Untuk membuat kalimat negatif tingkat biasa ganti huruf i yang terakhir dengan ku dan tambahkan nai desu.
- Untuk membuat kalimat negatif tingkat hormat ganti huruf i yang terakhir dengan ku dan tambahkan arimasen. dan jika kata sifatnya tidak berakhiran i, maka gunakan de wa arimasen.
- Dan untuk membuat kalimat negatif tingkat paling hormat, caranya sama dengan cara pembuatan kalimat positif sebelumnya, kecuali bagian akhirnya seperti gozaimasu atau de gozaimasu berubah menjadi gozaimasen atau de gozaimasen.
Berikut contohnya :
Atsui >> panas.
- Nobita san no heya wa atsuku nai desu. >> Kamar tuan Nobita tidak panas. (negatif tingkat biasa)
- Nobita san nn heya wa atsuku arimassen. >> Kamar tuan Nobita tidak panas. (negatif tingkat hormat)
- Nobita san no heya wa atsu gozaimasen. >> Kamar tuan Nobita tidak panas. (negatif tingkat paling hormat)
Takai >> mahal.
- Ano kin no tokei wa takaku nai desu. >> Jam emas itu tidak mahal. (negatif tingkat biasa)
- Ano kin no tokei wa takaku arimasen. >> Jam emas itu tidak mahal. (negatif tingkat hormat)
- Ano kin no tokei wa takaku gozaimasen. >> Jam emas itu tidak mahal. (negatif tingkat paling hormat)
Dalam bahasa tulis bentuk de wa arimasen tidak dipakai, penggunaanya digantikan oleh ja nai atau de wa nai. Perhatikan contoh dibawah ini.
- Ano okii uchi wa Nobita san no ja nai / de wa nai. Rumah besar itu bukan punya tuan nobita.
- Ano hikooki wa Nippon no ja nai / de wa nai. Pesawat terbang itu bukan punya jepang.
- Ano fune wa tetsu de wa nai / ja nai. Kapal itu bukan besi.
Bagikan
Fungsi kata na dan no dalam bahasa jepang (Pelajaran 7)
4/
5
Oleh
Jiu Bunta